Posted by : Unknown July 28, 2014





Anime : AnoHana


Tetsudō Hisakawa (久川 鉄道 Hisakawa Tetsudō) atau biasa dipanggil Poppo. Poppo adalah teman masa kecil dari Jintan, Memna, Anaru, Yukiatsu, dan Tsuruko, dan merupakan salah satu anggota Super Peace Busters.

Poppo memiliki mata bulat kecil berwarna coklat gelap dan rambut berwarna hitam. Di waktu kecil, Poppo bertubuh lebih kecil, lebih pendek, dan lebih kurus dari anak-anak seusianya serta berkepala plontos. Ia biasanya terlihat mengenakan kaos hoodie atau t-shirt yang agak besar, menggunakan celana pendek atau celana olahraga panjang, serta sendal berwarna kuning. Setelah remaja, Poppo diceritakan tumbuh dengan tubuh lebih tinggi dan ukuran tubuh yang lebih besar dibanding dengan teman-teman seusianya. Ia biasanya terlihat memakai kemeja berlengan pendek dengan beragam motif dan warna (mirip dengan kemeja khas Hawaii) dengan kancing terbuka, kaos berwarna putih di bagian dalam, serta celana panjang. Rambutnya juga kelihatan lebih panjang, bergelombang, dan berwarna coklat gelap. Ia biasanya memakai motor vespa berwarna abu-abu ketika ia bepergian di sekitar tempat tinggalnya.

Poppo merupakan salah satu anggota Super Peace Buster dan menghabiskan sebagian waktunya di masa kecil untuk bermain dengan teman-temannya di sekitar “markas rahasia” Super Peace Buster yang terletak di dalam hutan. Ia juga menjadi saksi mata kematian Menma. Ia melihat Menma terbawa arus sungai, namun, karena Poppo terlalu takut dan merasa lemah, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan hal tersebut dalam ketakutan. Sejak saat itu ia merasa bersalah atas kematian Menma. Ia merasa bisa mencegah kematian Menma jika saat itu ia memiliki keberanian yang cukup.
Tidak banyak diketahui mengenai keluarga maupun tempat tinggal Poppo di waktu kecil. Namun diceritakan, setelah SD Poppo berhenti bersekolah. Ia kemudian bekerja paruh waktu di berbagai tempat untuk membiayai kehidupannya. Ia juga menghabiskan uang hasil kerjanya dengan berkeliling dunia dan mengunjungi berbagai negara. Ketika berada di Jepang dan tidak sedang liburan, ia tinggal di “markas rahasia” tempat bermainnya bersama teman-temannya dari Super Peace Busters di waktu kecil.
Suatu hari di musim panas, ketika tidak sedang liburan, ia bertemu dengan Jintan yang menceritakan tentang Menma yang muncul di hadapannya. Jintan juga menceritakan bahwa kehadiran Menma untuk mengabulkan permintaan Menma yang belum terwujud sebelum Menma meninggal, walaupun baik Jintan bahkan Menma sendiri tidak begitu yakin apa “permintaan” tersebut. Poppo, saat itu juga mempercayai hal tersebut. Ia menjadi orang pertama yang mempercayai hal tersebut dan juga menjadi sangat bersemangat untuk membantu Jintan mengabulkan “permintaan Menma”.

Pada dasarnya Poppo adalah orang yang lembut dan perasa. Namun di bagian luar, ia digambarkan sebagai sosok yang ceria, positif, dan penuh semangat. Di masa kecil, ia diceritakan sebagai anak yang suka bersenang-senang, tanpa beban, dan juga suka mengejek temannya yang melakukan kesalahan. Dia mengaku bahwa di berterima kasih terhadap teman-teman masa kecilnya yang telah mengajaknya masuk ke dalam Super Peace Busters. Ia juga sangat mengagumi Jinta, bahkan sering memujinya.
Ketika remaja, Poppo menjadi lebih dewasa, dan berpikir positif terhadap segala hal. Ia juga masih suka bersenang-senang, tanpa beban, dan penuh semangat. Ia bahkan memilih berhenti bersekolah dan memilih bekerja paruh waktu, kemudian menghabiskan uangnya untuk berjalan-jalan keliling dunia.
Ia juga bersemangat ingin melihat teman-temannya di masa kecil bisa akrab kembali. Setelah bertemu Jintan, ia langsung percaya terhadap cerita Jintan mengenai Menma, dan bersemangat untuk membantu Jintan untuk mengabulkan “permintaan Menma”. Setelah mendengar hal tersebut, ia berhasil mengumpulkan teman-temannya dari masa kecil yang sudah memiliki kehidupan masing-masing untuk bertemu di markas rahasia mereka. Ia juga menjadi salah satu faktor penting yang mempersatukan kembali persahabatan Super Peace Busters. Ketika teman-teman dalam kelompoknya bertengkar, ia biasanya langsung mengambil inisiatif untuk meredam kemarahan teman-temannya. Meskipun demikian, di akhir episode, diungkapkan bahwa ia menyimpan rasa bersalah yang mendalam dan menyalahkan dirinya atas kematian Menma, di luar dari sikapnya yang selalu terlihat ceria dan positif.
Alasan ia melakukan begitu banyak perjalanan adalah karena fakta bahwa ia telah melihat mayat Menma yang terseret oleh arus sungai. Ia melakukan perjalanan dalam upaya untuk melarikan diri masa lalu dan pergi dari markas rahasia, sungai, dan memori kematian Meiko itu. Meskipun berupaya untuk melarikan diri masa lalunya, ia menemukan dirinya selalu kembali ke markas dan tinggal di sana ketika tidak sedang melakukan perjalanan. Ia juga menganggap hidupnya sebagai hukuman karena ia lemah dan tidak mampu menyelamatkan nyawa Menma. Ia kemudian berusaha membantu Jintan mengabulkan "permintaan Menma" sebagai upaya penebusan dosa dan agar Menma bisa beristirahat dengan tenang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Anime Profil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -