Posted by : Unknown July 07, 2014


Anime : Naruto

Gaara (我愛羅, Gaara) adalah seorang shinobi dari desa Sunagakure. Gaara awalnya merupakan karakter antagonis dalam serial Naruto dan merupakan seorang Jinchūriki dengan bijuu berekor satu, bernama Shukaku. Shukaku disegel ke dalam tubuhnya pada hari ia dilahirkan, dan mengakibatkan kematian ibunya. Dan seperti halnya Naruto, ia dianggap sebagai monster oleh penduduk di desanya. Ia mulai membenci dunia dan hanya mengandalkan kekuatannya sendiri sebagai Gaara Sang Padang Pasir (砂瀑の我愛羅, Sabaku no Gaara; English TV "Gaara of the Desert"). Kekuatan dari sifat egois dan cinta-diri ini dikalahkan oleh Naruto yang mendedikasikan dirinya untuk teman-temannya. Dari sejak itu, Gaara mulai mengikuti cara berpikir Naruto dan mengubah pendapat para penduduk di desa Suna tentang dirinya. Dia pada akhirnya menjadi seorang Kazekage(gelar untuk pemimpin di desa Suna atau Sunagakure). Dia adalah Kazekage Kelima(五代目風影, Godaime Kazekage; secara harafiah berarti “Bayangan Angin Kelima”), posisi yang dimilikinya bahkan setelah Shukaku dikeluarkan dari tubuhnya oleh Akatsuki.

Gaara bertubuh sedikit lebih pendek dari rata-rata anak lelaki seumurannya, berdasarkan fakta ia terlahir prematur. Dia memiliki kulit cerah dengan rambut pendek runcing berwarna merah, yang memiliki kemiripan mencolok dengan ayahnya. Dia memiliki mata berwarna Hijau-Biru pucat. Ciri-ciri yang sangat khas yaitu ia tidak memiliki pupil dan alis mata. Ia memiliki lingkaran hitam tebal mirip tanuki di kedua garis matanya sejak ia lahir. Di sisi kiri dahinya, tepat di atas mata kirinya ia mengukir huruf kanji “Cinta” (愛, ai) berwarna merah, yang dimilikinya sejak penghianatan Yashamaru. Rambut Gaara terbelah ke samping membuat huruf kanji tersebut semakin jelas terlihat. Matsuri dan Sari yang keduanya pernah menaksir Gaara mendeskripsikan Gaara sebagai sosok yang pendiam, keren, dan sangat tampan.
Pada bagian I, Gaara terlihat mengenakan dua pakaian yang berbeda. Ketika pertama kali terlihat ia mengenakan pakaian hitam, berlengan pendek, kaki ¾ , dan leher terbuka. Ia juga mengenakan kain putih dari atas bahu kanan ke sisi kiri pinggulnya dan sabuk berwarna coklat dari atas bahu kiri ke kanan pinggulnya bersilangan dengan kain putih yang digunakan untuk membawa gentong yang berisi pasirnya. Di bagian bawah sabuknya diikatkan pelindung dahi berlambang desa Suna dengan pengikat berwarna hitam. Dalam kilas balik masa kecilnya, ia terlihat mengenakan mantel pendek yang biasa digunakan penduduk desa Suna(Sunagakure), baju hitam, obi putih di pinggang, celana biru gelap yang digulung yang bagian dalamnya berwarna abu-abu, sandal berwarna hitam dan sering terlihat membawa boneka beruang berwarna coklat. Pada akhir bagian I anime, ia beralih dari pakaian berwarna hitam keseluruhan menjadi coklat kemerahan lengan panjang dengan kerah tegak. Ia masih mengenakan kain putih di atasannya tetapi memiliki pelindung jaring pada pergelangan tangan dan pergelangan kakinya.
Pada bagian II, Gaara mengalami pertumbuhan secara fisik yang cukup signifikan, seperti Naruto dan karakter-karakter lain seusianya. Pada saat bertarung dengan Deidara dan selama Konferensi Kage, ia mengenakan celana panjang hitam.

Gaara adalah anak ketiga dan yang termuda dari Kazekage Ke-empat dan Karura, dan merupakan adik dari Temari dan Kankuro. Sebelum kelahiran Gaara, Ayahnya membuat nenek Chiyo menyegel Shukaku di dalam dirinya, dengan harapan bahwa ia akan menjadi senjata pamungkas untuk Sunagakure karena ia adalah satu-satunya dari ketiga anak Kazekage yang kompatibel dengan binatang tersebut.
Gaara terlahir prematur dengan tubuh yang sangat kecil dan sangat lemah. Sebelum meninggal, Karura penuh gairah menggendong anaknya, bersumpah untuk selalu melindunginya. Gaara dilatih dengan jurus-jurus ninjutsu oleh ayahnya, namun dibesarkan terutama oleh paman dari pihak ibu, Yashamaru.
Sebagai seorang anak kecil, Gaara selalu berusaha untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang-orang di Sunagakure, yang semuanya takut kepadanya karena hubungannya dengan Shukaku. Ketika semua orang melihatnya hanya sebagai monster yang ada di dalam tubuhnya, tampaknya pada saat itu hanya Yashamaru yang benar-benar peduli terhadap Gaara. Ketika Gaara tidak sengaja menyakiti orang lain karena kemampuan bawah sadar yang diberikan kepadanya oleh sang monster, hanya Yashamaru yang mengerti bahwa Gaara tidak bermaksud untuk menyakiti siapa pun. Dewan Sunagakure, menganggap serangan yang sering dilakukan Gaara merupakan ancaman yang serius terhadap desa. Kecewa dengan kejadian di sekitarnya, ayah Gaara memutuskan untuk menguji anaknya dengan menyuruh Yashamaru menyerang Gaara baik secara fisik maupun psikologis dalam upaya untuk melihat sejauh mana Gaara dapat mengontrol Shukaku. Yashamaru mengatakan kepada Gaara bahwa ibunya tidak pernah mencintainya, dan mencoba untuk membunuhnya, yang kemudian membuatnya terluka parah oleh Gaara sebelum Gaara menyadari siapa yang telah ia serang.
Meskipun awalnya Gaara mencoba untuk menahan serangan Yashamaru yang diperintahkan oleh ayahnya, Yashamaru kemudian berbohong kepadanya  dan mengatakan ia dengan rela menerima misi untuk membunuh Gaara. Ia juga mengungkapkan bahwa ia tidak pernah benar-benar mencintai Gaara, dan mengatakan kepadanya bahwa ia ingin membunuh Gaara untuk membalas kematian adiknya. Dalam upaya terakhir untuk membunuh Gaara, Yashamaru meledakkan sejumlah peledak yang mengenai tubuhnya. Gaara berhasil selamat dari ledakan tersebut, tetapi kehilangan orang yang ia pikir sangat peduli, tanpa mengetahui kebenaran dari tindakan Yashamaru. Gaara kemudian megukir huruf kanji “cinta” (爱, ai) di sisi kiri dahinya. Dalam keadaan berduka, Gaara kehilangan kendali dan berubah menjadi Shukaku, dan mengamuk di desa sebelum ayahnya berhasil menghentikannya menggunakan Pasir Emas.
Setelah pengalaman traumatis kehilangan pamannya yang ia kasihi dan diberitahu tidak ada yang pernah mencintainya. Gaara menjadi penyendiri dan kejam yang terobsesi membunuh orang dalam upaya untuk membuktikan eksistensinya dan untuk memperoleh pengakuan dari desanya. Dia mengabaikan semua hal mengenai persahabatan. Melihat Gaara yang tidak mampu mengatasi rasa kehilangan terhadap kasih sayang ibunya, Kazekage menganggap dia gagal dan mengatur beberapa upaya untuk membunuh anaknya, yang hanya membuat Gaara semakin membenci ayahnya. Seiring berjalannya waktu, Gaara dapat mengembangkan kemampuannya dan mempunyai kontrol yang lebih baik terhadap Shukaku. Menghargai hal ini, ayahnya membatalkan semua perintah pembunuhan, dan menghidupkan kembali gagasan suatu hari nanti menggunakan Gaara sebagai senjata pamungkas untuk desa.

Gaara sebenarnya adalah anak yang baik, yang meskipun ditakuti oleh orang-orang di sekitarnya, ia berusaha keras untuk bersahabat dan bersikap ramah terhadap semua orang. Namun, tindakan pamannya membuat kepribadiannya berubah. Dibuat percaya bahwa tidak ada orang yang peduli terhadapnya, Gaara menggunakan pasir untuk mengukir huruf kanji "cinta" (爱, ai) di dahinya sebagai simbol resolusi untuk menjadi “iblis yang mencintai dirinya sendiri”, dan untuk hidup seperti nama yang diberikan oleh ibunya. Gaara menjadi jarang menunjukkan emosi dan menjadi pendiam dengan cara yang aneh, karena ia telah dirasuki dengan kebencian terhadap semua orang, kecuali dirinya sendiri dan “ibunya”, yang merupakan suara Shukaku di kepalanya. Dia belajar untuk mendapatkan kesenangan dan alasan untuk tetap hidup dengan membunuh sejumlah pembunuh yang dikirim untuk membunuhnya - dan juga, siapapun yang menimbulkan ancaman terhadap keberadaannya. Hal ini diperparah dengan permintaan Shukaku yang haus darah, yang membuat Gaara terlihat semakin kejam dan layaknya seorang sosiopat, terlihat ketika dia membunuh Baiu dan Midare, meskipun mereka telah memohon ampun. Selain itu, Gaara menderita insomnia akibat keberaadaan Shukaku di dalam tubuhnya. Yang membuatnya ketakutan, jika ia tertidur iblis di dala tubuhnya akan menggerogoti jiwanya. Hal ini membuatnya menjadi tidak stabil dan keinginannya untuk membunuh semakin meningkat. Kebencian Gaara awalnya hanya ditujukan terhadap ayahnya yang semakin bertambah karena upaya pembunuhan ayahnya, tetapi sifatnya yang membenci orang lain itu bahkan meluas ke saudara-saudaranya, yang tidak pernah ia lihat berhubungan darah dengan dirinya, meskipun saudara-saudaranya tidak pernah menunjukkan rasa benci terhadap dirinya. Ia sepenuhnya bersedia membunuh mereka jika ia situasinya mengharuskan hal tersebut. Selain itu, karena pasir pelindungnya aktif setiap saat ia terluka, ia tidak pernah melihat darahnya sendiri sampai Sasuke Uchiha menembus perisai pasir dan melukainya. Gaara kemudian mengalami gangguan mental yang berat sebagai hasilnya.
Masa kanak-kanak Gaara serupa dengan Naruto dalam banyak cara. Keduanya sangat kesepian dan dan sangat ingin dicintai, disukai, dan diakui sebagai individu sebagai hasil dari menjadi jinchuriki - mereka adalah manusia, bukan iblis yang dipaksa masuk ke dalam tubuhnya - membuat mereka merasa depresi dan putus asa. Sementara Naruto tumbuh dengan mempercayai bahwa kekonyolan dan pengrusakan akan memberinya perhatian yang ia inginkan, Gaara sampai pada kesimpulan bahwa ia bisa mempertahankan dan mengkonfirmasi keberadaan dirinya dengan membunuh semua orang yang menantang hal itu, menjadikan pengetahuan yang ekstrim ini sebagai sikapnya. Tanpa adanya pengakuan dari luar, Gaara bisa mengimbangi hal ini dengan menghargai dirinya sendiri dan mengesampingkan orang lain. Lebih jauh lagi, sementara Naruto memiliki Umino Iruka dan Tim Kakashi untuk menghiburnya, Gaara tidak pernah berniat untuk menjalin ikatan emosional, tidak bahkan dengan ayah dan saudara-saudaranya, karena mereka juga takut dan membenci Shukaku. Orang yang paling dekat dan mengakui keberadaannya adalah Yashamaru, tetapi ketika Yashamaru diperintahkan untuk mengkhianatinya, Gaara berubah menjadi seorang sosiopat kesepian. Dengan demikian, Gaara tidak akan bertarung untuk apapun kecuali dirinya sendiri sampai ia berkonfrontasi dengan Naruto selama ujian Chunin.
Setelah kalah di tangan Naruto, Gaara terkejut menemukan bahwa Naruto sangat memahami rasa sakit yang telah ia alami sepanjang hidupnya. Dia bahkan lebih terkejut mengetahui bahwa Naruto tidak pernah kehilangan ambisinya untuk diakui sebagai seorang individu, dan akhirnya memiliki sahabat yang benar-benar peduli kepadanya. Menyaksikan resolusi yang dimiliki Naruto untuk melindungi teman-temannya menyebabkan Gaara untuk akhirnya mempertanyakan jalan yang telah tentukan untuk dirinya sebagai seorang anak muda. Menyadari bahwa ia telah menyerah terlalu mudah, Gaara memutuskan untuk mengikuti jalur yang dipilih Naruto untuk akhirnya dilihat sebagai manusia, dan bukan seekor monster di dalam dirinya. Selama beberapa tahun berikutnya, Gaara bertekad untuk menemukan kebahagiaan untuk dirinya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri daripada dari kekuatan dari sang iblis. Gaara akhirnya membentuk persahabatan yang sangat dekat dengan Naruto, melihat si ninja Kohoha sebagai teman sejatinya yang pertama, dan menjadi sangat setia terhadap keputusannya, dan bersedia melindunginya seperti rekannya sendiri. Gaara juga melihat pertemuannya dengan Naruto sebagai peristiwa terbesar dalam hidupnya dan percaya tidak dapat dihargai dengan apapun, bahkan kehidupan menyakitkannya dari jinchūriki merupakan pengalaman yang berarti. Gaara bahkan memaafkan Shukaku untuk masa-masa menyedihkan yang telah ia lalui, mengklaim bahwa hanya karena hidup yang ia jalani sehingga ia bisa bertemu Naruto.
Dalam anime, meskipun ia menjadi lebih lembut dan peduli dibandingkan dirinya yang dulu, Gaara mempertahankan selera humor yang gelap seperti yang ditunjukkan saat Suiko menanyakan kepada Gaara berapa banyak chakranya yang dapat diserap dengan pasir Gaara. Gaara setuju untuk memberi tahunya  tetapi dengan catatan hal itu akan mengorbankan nyawanya.
Sejak menjadi salah satu sahabat Naruto, Gaara entah bagaimana memiliki kemampuan untuk mengubah kepribadian seseorang. Dalam anime, dia meyakinkan Matsuri untuk mengatasi ketakutannya terhadap senjata. Selama konferensi Kage, dia mengejutkan para Kage yang lebih tua dan lebih berpengalaman dengan meminta mereka mengabaikan diri mereka sendiri, yang kemudian membuat Onko menjadi lebih bertekad untuk melindungi dunia Shinobi. Sebelum Aliansi  Shinobi berbaris untuk berperang, ia memotivasi mereka untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan mereka, melupakan persaingan masa lalu mereka dan bersatu di bawah satu bendera. Dia bahkan berhasil membuat Naruto berpikir tentang pilihan yang telah dibuat dalam hal Sasuke, yang menyatakan bahwa ia hanya peduli tentang balas dendam. Ikatan dengan Naruto juga telah membuat dia mampu mengesampingkan setiap dendam, termasuk kebenciannya terhadap ayahnya, yang ikut bertanggung jawab atas masa kanak-kanak yang menyedihkan Gaara. Dia mengaku telah mengampuni tindakan ayahnya, tapi secara terbuka menangis setelah mengetahui bahwa ibunya benar-benar mencintainya, dan bahwa ibunya telah bersumpah untuk melindungi dia selamanya dengan membuat dirinya terserap ke dalam pasir, yang seperti disebutkan oleh ayahnya, akan selalu melindunginya. Kasih-Nya bagi keluarganya juga diperlihatkan ketika dibawah pengaruh genjutsu Infinite Tsukuyomi Dream dimana ia memiliki mimpi semua keluarganya bersama-sama dan bahagia sementara memiliki Naruto sebagai teman masa kecilnya.
Gaara peduli terhadap Naruto dan keselamatannya, dan meskipun tindakan Sasuke selama serangannya pada Konferensi Kage dan statusnya sebagai seorang penjahat international, ia mencoba lebih jauh untuk meyakinkan Sasuke untuk keluar dari kegelapan sekali lagi atas nama Naruto, dan ketika ia tidak berhasil meyakinkannya, ia bahkan mengeluarkan airmata atas kesalahan yang dilakukan Sasuke, dan kekecewaan yang akan dihadapi Naruto. Meskipun menghormati tujuan Naruto, kepeduliannya tidak menghalangi keyakinan pribadinya, dan ia percaya keselamatan teman-temannya lebih penting, yang paling menonjol adalah dukungannya kepada Naruto untuk menjauhkannya dari perang dan mengatakan kepada Tsunade bahwa Naruto akan menerima terlalu banyak resiko ketika melindungi teman-temannya. Gaara juga terang-terangan memberitahu Naruto bahwa mengejar Sasuke adalah hal bodoh, karena ia melihat dia sebagai tidak lagi mampu untuk kembali dari jalan kegelapan. Meskipun ia menentang tujuan Naruto untuk membawa Sasuke kembali, ia hanya mengatakan ini untuk kebaikan Naruto karena mereka adalah "teman".
Meskipun ia tetap kejam terhadap lawan-lawannya, Gaara sangat protektif terhadap sekutunya dan orang yang tidak bersalah, seperti yang terlihat ketika ia melindungi desanya dari Deidara; dan saudara-saudaranya, Darui dan bahkan Raikage melawan Sasuke. Dia juga sangat memahami mereka yang telah menderita dari kesepian dan kebencian di masa lalu dari sorot mata mereka, seperti Naruto, Kimimaro, dan bahkan Sasuke.
Sebagai Kage, Gaara berkeyakinan terhadap cita-cita dari generasi sebelumnya, bahwa setiap desa harus memikirkan kepentingan mereka masing-masing dan memecahkan masalah mereka sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain untuk menjaga penampilan dan kehormatan, adalah "pemikiran kuno yang konyol", dan bahwa kerjasama antara desa merupakan dasar untuk mengalahkan Akatsuki.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Anime Profil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -